a.
Pengertian
Evaluasi
Pengertian evaluasi dituliskan
dalam kamus Oxford Advanced Learne’s Dictionary of Current English (AS Hornby,
1986). “Evaluation is to find out,
decided the amount or value”. Evauasi adalah upaya untuk menentukan nilai
atau jumlah. Dengan melakukan evaluasi, peneliti dapat menentukan
nilai sesuatu baik berupa program ataupun produk.
Menurut Komite Studi Nasional tentang evaluasi
(National Study Committee on Evaluation) dari UCLA yang telah dikutip oleh
Widoyoko, menyatakan bahwa : “Evaluation
is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate
information, and collecting and analyzing information in order to report
summary data useful to decision makers
in selecting among alternatives”. Evaluasi merupakan suatu proses atau
kegiatan pemilihan, pengumpulan analisis dan penyajian informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program
selanjutnya.
Dalam evaluasi selalu mengandung proses. Proses
evaluasi harus tepat terhada tipe tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat,
dimana suatu tujuan dapat dicapai. Sebenarnya evaluasi juga merupakan proses
memahami, member arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi
keperluan pengambilan keputusan.
Berdasarkan Pengertian evaluasi diatas dapat
disintesakan bahwa evaluasi adalah sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh
peneliti untuk menentukan baik buruknya suatu program yang nantinya akan
mempengaruhi sebuah keputusan guna memperbaiki penyusunan program selanjutnya.
b. Konsep Dasar Evaluasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konsep adalah rancangan
atau ide yang masih diabstrakan sedangkan dasar adalah pokok atau pangkal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep dasar evaluasi adalah suatu rancangan atau
ide pokok evaluasi.
Dalam suatu kegiatan pendidikan konsep dasar evaluasi
harus dikuasai oleh pendidik ataupun calon pendidik yaitu Pengertian evaluasi
pendidikan, tujuan evaluasi pendidikan, karakteristik evaluasi pendidikan, dan
teknik evaluasi.
a) Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasi
Pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan.
Untuk membatasi masalah, dalam buku yang kami baca hanya membicarakan tentang
penilaian disekolah.
b) Tujuan Evaluasi Pendidikan
Pendidik dan
calon pendidik ataupun pengelola pengajaran mengadakan evaluasi atau penilaian
dengan maksud melihat apakah usaha yang dilakukan melalui pengajaran sudah
mencapai tujuan atau tidak. Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah
sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari
sekolah itu dapat disamakan sengan hasil olahan yang sudah siap digunakan.
Dalam istilah inovasi yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini
disebut transformasi.
c) Karakteristik Evaluasi
Secara
sederhana, Zainal Arifin (2011 : 69) mengemukakan karakteristik evaluasi yang
baik adalah:
·
Kevalidan
Valid
artinya suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa
yang hendak diukur secara tepat.
·
Reliable
Realible
artinya suatu alat ukur dapat dikatakan reliable jika mempunya hasil yang taat
asas (consistent) .
·
Relevan
Relevan
artinya alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan standar kompetensi dasar
dan indikator yang sudah ditetapkan.
·
Representative
Artinya
materi alat ukur harus betul-betul mewakili dari seluruh materi yang
disampaikan
·
Praktis
Praktis
artinya mudah digunakan, jika alat ukur itu sudah memenuhi syarat namun sulit
untuk digunakan maka tidak praktis.
·
Deskriminatif
Deskriminatif
artinya lat ukur harus disusun sedemikian rupa, sehungga dapat menunjukkan
perbedaan-perbedaan sekecil apapun.
·
Spesifik
Spesifik
artinya jika alat ukur disusun dan digunakan khusus untuk objek yang diukur.
Jika alat ukur tersebut menggunakan tes, maka jawaban tes jangan menimbulkan
ambivilensi atau spekulasi.
·
Proporsional
Proporsional
artinya suatu alat ukur harus memiliki tingkat kesulitan yang proporsional
antaa sulit, sedang dan mudah.
d) Teknik Evaluasi
Teknik
evaluasi ini dikenal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai kenyataan
yang di evaluasi. Ada dua jenis teknik evaluasi dalam pembelajaran yaitu:
1. Tes
Tes adalah
penilaian komphrenhensive terhadap seorang individu atau usaha keseluruhan
evaluasi. Ada dua jenis alat yang digunakan dalam program pembelajaran:
v Tes tulis (obyektif tes):
- benar/salah
- pilihan berganda
- Menjodohkan
- melengkapi
v Lisan :
- Suatu penguju menilai satu calon
- Satu penguji menilai sekolompok
- Kelompok penguji menilai satu calon
- Kelompok penguji menilai sekelompok calon
2. Non tes
Non tes
adalah menilai aspek aspek tingkah laku seperti sikap, minat perhatian,
karakteristik dan lain-lain. Yang tergolong teknis non tes antara lain:
v Observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan
cara mengadakan pengamatan yang dilakukan secara teliti dan pencatatan secara
sistematis.
v Studi kasus, adalah mempelajari individu dalam periode
tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya.
v Kuesioner, adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus
diisi oleh bukan orang yang diminta keterangannya.
v Rating scale (skala bertingkat), adalah skala yang
beerbentuk angka terhadap suatu hasil pertimbangan.
v Wawancara, adalah suatu cara untuk mendapatkan jawaban
dari responde dengan jalan Tanya jawab.
v Check list, adalah deretan pertanyaan dimana responden
yang dievaluasi hanya membubuhkan tanda cocok atau check list ditempat yang
telah disediakan.
v Riwayat hidup, adalah gambaran tentang keadaan
seseorang selama dalam masa kehidupannya.
c. Prinsip-prinsip
Evaluasi
Ketika proses evaluasi telah dilakukan dengan
penerapan teknik evaluasi yang sudah sempurna namun apabila tidak dipadukan
dngan prinsip-prinsip penunjangnya maka hasil evaluasi akan kurang dari yang
diharapkan. Berikut ini adalah yang termasuk prinsip-prinsip evaluasi adalah:
1) Keterpaduan
Evaluasi harus memegang prinsip
keterpaduan, dimana ada kesatuan antara tujuan intruksional atau tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran dan metode pembelajaran.
2) Keterlibatan siswa
Prinsip ini berkaitan erat
dengan metode belajar yakni menuntut keterlibatan siswa secara aktif. Untuk
mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajar-mengajar yang
dijalaninya secara aktif, siswa membutuhkan evaluasi.
3) Koherensi
Dengan prinsip ini dimaksudkan
evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah disajikan dan
sesuai dnegan kemampuan siswa yang hendak diukur.
4) Pedagogis
Prinsip ini sangat diperlukan karena
sebagai alat penilai dari hasil
pembelajaran. Disamping itu, perlu adanya alat penilai dari aspek pedagogis
untuk melihat perubahan skap dan perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi
mampu menjadi motivator bagi diri siswa.
5) Akuntabilitas
Setelah menilai dan melihat
hasil pencapaian siswa kemudian diperlukan adanya penyampaian terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan
pertanggungjwaban (accountability). Pihak-pihak yang dimaksud adalah orang tua,
masyarakat, lembaga pendidikan, dan lain sebagainya. Pihak-pihak tersebut perlu
mengetahui keadaan dan kemajuan belajar siswa agar dapat mempertimbangkan
manfaatnya.
d.
Objek Evaluasi
objek atau sasaran evaluasi adalah hal-hal yang
menjadi pusat perhatian untuk dievaluasi. Apa pun yang ditentukan oleh
evaluator atau penilai untuk dievaluasi, itulah yang disebut dengan objek
evaluasi.
Terdapat tiga objek evaluasi dalam bidang pendidikan
yaitu:
1. Input
Input
atau masukan adalah bahan mentah yang akan dimasukkan dalam transformasi
pendidikan. Input evaluasi adalah siswa, dan yang menjadi objek evaluasi
pendidikan pada input siswa adalah hasil beljar, sikap, motivasi, bakat,
kecerdasan, minat dan kepribadian.
2. Transformasi
Transformasi adalah mesin yang bertugas mengubah bahan
mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud
dengan transformasi. Di sekolah terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan
berhaisil atau gagalnya sebagai transformasi, hal itu ditentukan oleh unsur-unsur
yang ada. Unsur-unsur transformasi sekolah tersebut adalah guru, bahan
pelajaran, metode mengajar, sarana prasarana, sistem administrasi.
3. Output
Output
adalah bahan jadi yang dihasilkan dari proses transformasi. Output evaluasi
adalah siswa yang menjadi lulusan lembaga pendidikan tertentu. Evaluasi
terhadap lulusan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pencapaian
atau prestasi belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.