Definisi
Konseptual
Ø Gordon
B.Darvis
“Sistem
is a set of elements that are interconnected and effect each other in a certain
environment.”
“sistem adalah seperangkat
unsur yang saling berhubungan dan saling memenraruhi dalam satu lingkungan
tertentu.”
Ø Raymond
McLeod
“Sistem
is a group of integrated elements to achieve a goal”
“Sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan”
Masa depan ialah suatu masa atau kondisi yang
berada di depan manusia, akan tetapi kondisi tersebut biasanya digunakan untuk
waktu yang panjang, mungkin juga tidak terbatas dan kadang-kadang masih
bersifat abstrak.
Jadi sistem perencanaan masa depan adalah
segala unsur atau elemen yang saling terintergrasi pada kondisi dimasa depan
yang sifatnya tidak terbatas/abstrak untuk mencapai suatu tujuan yang ingin
dicapai.
a. Meramalkan Masa yang Akan Datang.
Pada suatu organiasasi
terutama organiasasi dalam bidang pendidikan, penerapan pendekatan sistem
sangat diperlukan sekali. Maksud dari pendekatan sistem ini adalah untuk
mengetahui lingkunan eksternal dan internal yang ada di organisasi pendidikan secara
keseluruhan, sehingga dapat mengilustrasikan atau menggambarkan bentuk proeses
perencanaan yang ingin dilakukan dalam bidang pendidikan dengan menggunakan
analisis sistem dari sistem-sistem yang bersifat kompleks.
Semakin berkembangnya
proeses dan metode pendidikan di suatu negara, membuat para manajer pendidikan melakukan
perencanaan yang sifatnya jangka panjang atau untuk masa yang akan datang. Di masa
yang akan datang semua aplikasi atau penerapan teknik-teknik perencanaan
dilakukan menggunakan pendekatan sistem yang mempunyai pengaruh besar pada
organisasi.
Dalam perencanaan,
seorang perencana dapat menggambarkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan
datang. Perencanaan menurut Steven Sinofsky dan Marco Lansiti adalah “A method of doing, developed in advance ; a
systematic arrangement of elements or important parts; a program stipulating a
benefit a proposed course of action” ( Sebuah metode yang dikembangkan
secara meningkat dalam suatu penyusunan upaya sistematis dari unsur-unsur atau
bagian penting disebuah program yang menetapkan keuntungan mengusulkan
tindakan). Dengan menggunakan perencanaan sebagai kegiatan memperkirakan
kondisi dan keadaan di masa yang akan datang, sehingga manajer akan dengan mudah
dalam mengambil keputusan tentang kegiatan yang cocok untuk dilaksanakan.
Kegiatan memperkirakan atau memprediksi
kondisi dan keadaan di masa yang akan datang tersebut menggunakan pendekatan
“forecasting”. S.Anil Kumar and N.Siresh dalam bukunya, “Forecasts are estimates of the occurrence, timing, or magnitude of
uncertain future events” (Peramalan adalah perkiraan kejadian, penafsiran
waktu, atau peristiwa besar di masa depan yang belum pasti). Dalam pendekatan
forecasting menggunakan metode:
1.
Opinion and
Judgement methods / Qualitative methods
2.
Statistical
/ Quantitative forecasting methods
·
Time Series
·
Associative
models
seperti pada tabel di bawah ini :
|
Approaches
(pendekatan)
|
Brief
description (penjelasan singkat)
|
Judge/Opinion
|
Consumer
surveys (survey konsumen)
|
Mempertanyakan
konsumen mengenai rencana masa depan
|
|
Direct-contract
composite (kontrak langsung komposit)
|
Perkiraan bersama yang diperoleh dari penjual atau layanan pelanggan
|
Executive
opinion (pendapat atasan)
|
Keuangan , pemasaran , dan manufaktur manajer bergabung untuk mempersiapkan perkiraan
|
|
Delphi
technique(Teknik Delphi)
|
Serangkaian kuesioner didasarkan pada informasi yang diperoleh dari survei sebelumnya
|
|
|
Outside
opinion (pendapat dari luar)
|
Konsultan atau ahli dari luar lainnya mempersiapkan perkiraan
|
Statistical
|
Time
series :
|
|
|
Naïve
|
Nilai berikutnya dalam seri akan sama dengan nilai sebelumnya pada periode yang sebanding
|
Moving averages
(perpindahan rata-rata)
|
Prakiraan ini didasarkan pada rata-rata nilai baru
|
|
Exponential smoothing(pemulusan eksponensial)
|
Canggih dari nilai bobot rata-rata bergerak
|
|
Associative
models :
|
|
|
Simple
regression (regresi sederhana)
|
Nilai dari satu variabel yang digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari variabel dependen
|
|
Multiple
regression (regresi berganda)
|
Dua atau lebih variabel yang memprediksi nilai variabel dependen
|
Menurut Spyros G. Makridakis, ada faktor yang
memengaruhi ketepatan forecasting :
1. the time horizon of forecasting (waktu peramalan di masa depan)
2.
technological
change. (perubahan teknologi)
3.
Barries
to entry.(Rintangan yang diterima)
4.
Dissemination
of information.(Penyebaran dalam informasi)
5.
Elasticity
of demand.(Elastisitas permintaan)
6.
Consumer
versus industrial products.(konsumen lawan produk industry)
Adalah
sulit untuk membuat ramalan-ramalan yang tepat terhadap aplikasi pada masa yang
akan datang menggunakan pendekatan sistem. Pengaruhnya bersifat mendasar dan
hampir universal. Analisis terhadap pengalaman masa lalu dan evaluasi terhadap
kecenderungan yang ada menunjukkan beberapa aplikasi, motivasi dan masalah yang
paling penting di masa yang akan datang.
b. Peninjauan Ulang terhadap Pendekatan
Sistem
pendekatan sistem memerlukan dan
membutuhkan pengetahuan dasar yang berasal dari teori-teori sistem secara umum,
serta memiliki relevansi dalam berbagai berbagai kegiatan ilmiah dan kegiatan
praktis. Pendekatan sistem meliputi pengaplikasian konsep yang relevan
berdasarkan teori sistem secara umum untuk mempermudah pemahaman terhadap
teori-teori organisasi dan praktek manajemen. Analisis sistem merupakan suatu metode atau
teknik yang digunakan dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
Analisis sistem meliputi :
1. Kesadaran
akan adanya suatu masalah.
2. Identifikasi
berbagai alternatif.
3. Analisis
dan sistematis dari berbagai faktor.
4. Penentuan
suatu cara pemecahan masalah secara optimal.
5. Program
kegiatan.
Analisis sistem akan membantu
menemukan aspek-aspek dan aplikasi dalam pemecahan masalah teknologi, ekonomi
dan social yang dihadapi oleh manusia. Misalnya dalam menyelidiki
hubungan-hubungan suatu sekolah dan lingkungan dalam menghadapi
tantangan-tantangan perubahan perilaku sosial masyarakat di sekitar sekolah,
maka untuk melihat secara utuh dapat digunakan teknik-teknik analisis sistem.
Manajemen sistem meliputi aplikasi
konsep sistem dalam pengelolaan organisasi akan terus berkembang dan
berpengaruh terhadap kegiatan pendidikan. Meningkatnya aplikasi manajemen
sistem pada organisasi seperti : universitas, sekolah, dan lembaga
pemerintahan. Diharapkan manajer organisasi akan mengarahkan perhatiannya pada
perancangan sistem yang tepat untuk meningkatkan pencapaian tujuan organisasi.
c. Aplikasi Sistem pada Organisasi
Sistem
social baru selalu muncul dalam organisasi dan berkembang sesuai dengan
kebutuhan individu, kelompok maupun masyarakat secara luas. Salah satu hal yang
sangat penting adalah muncul dan berkembangnya beraneka ragam organisasi dengan
skala besar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pendekatan sistem akan semakin banyak
digunakan untuk semua jenis organisasi. Secara umum sistem memandang organisasi
sebagai suatu sistem sosioteknis dengan sub sistem yang saling berhubungan
(tujuan-tujuan, nilai-nilai, teknologi, struktur, psikologi dan manajerial)
yang akan berguna bagi organisasi.
Dalam membangun budaya
organisasi, sistem social sangat dibutuhkan terutama bagaimana sistem social dijadikan
sasaran dalam pemberian pelayanan terhadap pelanggan eksternal. Dengan memahami
sistem sosial yang ada di masyarakat, maka organisasi mendapat keuntungan dari segala
macam sudut pandang. Penekanan pada aplikasi pendekatan sistem terhadap berbagai
jenis organisasi mengenai konsep-konsep desain sistem dan teknik-teknik analisis
sistem adalah cocok untuk semua organisasi. Perkembangan organisasi, sistem dalam
pengambilan keputusan, penggunaan konsep sistem dan informasi serta arus komunikasi
dalam manajemen program adalah tepat pada berbagai jenis organisasi.
Di
Amerika misalnya, penerapan pendekatan sistem dalam organisasi-organisasi banyak
digunakan terutama dalam bidang teknologi informasi dan program luar angkasa,
Sayles dan Marganet (1971) menyatakan bahwa masalah yang dihadapi oleh NASA
pada program angkasa luarnya tidaklah serumit masalah-masalah dari berbagai
program sosioteknikal lainnya. Hal ini terlihat bagaimana NASA melibatkan berbagai
organisasi-organisasi secara lintas sektoral untuk membantu program-program
mereka, mulai dari departemen keuangan, kesehatan, pendidikan telekomunikasi dan
bahkan departemen pertahanan.
Pendekatan
sistem membantu manajer untuk mempermudah dan memberikan carater baik bagi manajer
untuk menghadapi masalah dan perubahan-perubahan yang dihadapi organisasi.
Pendekatan sistem tidak membatasi seseorang untuk berfikir tentang organisasi sebagai
struktur yang bersifat mekanistis dan birokratis. Akan tetapi dapat memperluas dan
menambah jaringan untuk memecahkan masalah. Di masa yang akan datang organisasi-organisasi
dari berbagai jenis harus menjawab atau beraksi terhadap perubahan teknologi atau
sosial. Dalam hal ini, pendekatan sistem terbuka sangat dibutuhkan organisasi untuk
berkembang dan memberikan dasar untuk proses adaptasi organisasi dengan kebutuhan
pelanggan.
d. Pendekatan Sistem dalam
Hubungannya dengan Organisasi.
Telah diketahui bahwa pendekatan
sistem menekankan pada aplikasi organisasi secara perseorangan, memahami
hubungan-hubungan antar organisasi, dan sistem distribusi serta perencanaan
anggaran organisasi. Dalam suatu organisasi formal tertanam suatu lingkungan,
norma dan nilai yang baik, dan terdapat kumpulan masyarakat luas yang bersifat
kompleks.
Kesaling
ketergantungan antara organisasi dalam kehidupan moderen dicerminkan oleh
bertambahnya penekanan terhadap sistem dan semua komponen organisasi yang tidak
dapat dilepaskan dari sistem manajemen. Pada pendekatan sistem yang paling
sering muncul dalam suatu organisasi adalah hubungan teknis yang bersifat
sederhana sampai pada hubungan yang bersifat rumit, tujuan dari pendekatan
sistem dalam organasisi yaitu terjadinya hubungan timbal balik antara
komponen-komponen yang ada dalam organisasi yang menghasilkan suatu produk dari
organisasi tersebut.
Pendekatan
sistem merupakan suatu cara yang penting dan akan membantu koordinasi antara
komponen dalam organisasi, setiap organisasi akan menugaskan anggotanya untuk
ikut serta secara bersama-sama untuk melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi.
e. Pendekatan Sistem dan Hubungannya dengan
Lingkungan
Organisasi
merupakan sub sistem dari lingkungan sosiokultural yang lebih luas, dengan
pendekatan sistem memberikan suatu model untuk memikirkan hubungan-hubungan
dalam organisasi. Semua organisasi memperoleh input, dan mentransformasikannya
dengan cara mengembalikannya dalam bentuk output pada lingkungan.
Pada
beberapa dekade, perhatian terpusat pada hubungan-hubungan antara manusia,
organisasi, dan lingkungannya. Dengan pendekatan sistem yang terbuka memberikan
suatu model yang lebih cocok untuk melihat hubungan lingkungan dengan
organisasi, akan tetapi penerapan pendekatan ini lebih banyak dihadapkan dalam
masalah social, teknologi dan lingkungan.
Menurut
Degreene yang dikutip dalam Mukhneri, ada beberapa tahap yang dapat diikuti
dalam pendekatan sistem melihat hubungannya dengn lingkungan social,
diantaranya adalah :
1. Mengenali
masalah-masalah yang ada dalam pendekatan sistem.
2. Menentukan
sub sistem, hubungan timbal balik dan men dapatkan informasi mengenai input,
output, misi, hambatan dan lain-lain.
3. Menentukan
program-program khusus, misalnya pengumpulan informasi, pembutn model dan yang
diarahkan pada pemahaman yang lebih baik.
Salah satu dari masalah terpenting
yang dihadapi oleh organisasi mendatang adalah tentang evaluasi bagi setiap unjuk
kerjanya masing-masing, sedangkan pada organisasi yang mempunyai
masalah-masalah pengukuran dan evaluasi kerja antara lain :
1. Universitas
2. Rumah
sakit
3. Sekolah
4. Instansi-instansi
masyarakat lainnya.
Menurut
Mary, John, dan Richard menjelaskan interaksi organisasi dengan lingkungan sebagai
berikut :

“They obtain resource input
from the environment as product outputs. If everything work right, suppliers
value the organization and continue to provide needed resources, employes
infuse work activities with their intellects, and customers and clients value
the organization’s outputs enough to create a continuning demand for them.”
“Mereka
memperoleh input sumber daya dari output produk. Jika, semuanya bekerja dengan
baik, pemasok menghargai organisasi tersebut dan terus memberikan sumber daya
yang dibutuhkan, para petugas melakukan aktivitas kerja dengan kecerdasan
mereka miliki, dan pelanggan atau klien menghargai output organisasi yang cukup
untuk memenuhi permintaan secara berkelanjutan bagi mereka.”
Pendekatan
sistem memberikan cara yang lebih baik untuk pengukuran unjuk kerja organisasi
dan unjuk kerja social yaitu melalui analisis sistem, analisis keuntungan dan
sistem perencanaan anggaran yang digunkan untuk membantu penyusunn tujuan,
mengevaluasi alternative yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan.
f. Peranan Manajer
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk
diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer
secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan
peran-peran tersebut. Untuk itu, peranan manajer sangat diharapkan dapat memacu
laju perkembangan suatu perusahaan.
Peranan yang
dimainkan oleh manajer terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan
kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran
sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan
penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran
sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan
perunding.
Manajer yang memimpin beberapa karyawan,
biasanya memberikan pelimpahan masalah kepada karyawannya berupa tugas-tugas
pekerjaan yang harus di selesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu, seorang
manajer harus mampu memberikan keputusan bagi tugas yang telah dikerjakan oleh
karyawannya demi terjaminnya mutu kerja yang telah dijunjung bersama. Konflik
yang diciptakan oleh seorang manajer bagi karyawannya ini bertujuan untuk
meningkatkan para karyawan dalam bekerja, sehingga tujuan perusahan bisa
terwujud dengan baik. Sebagai contoh, manajer sebuah perusahaan yang bergelut
dibidang pemrograman, biasanya memberikan konflik berupa tugas kepada
karyawannya untuk membuat sebuah program. Kemudian bila program telah dibuat,
maka manajer harus menganalisa program tersebut dan memberikan keputusan apakah
program tersebut layak dan sesuai permintaan atau belum. Bila program tersebut
belum layak, maka manajer memberikan perbaikan atau meminta karyawannya untuk
memperbaiki kesalahan yang ada pada program tersebut dengan waktu yang
sesingkat mungkin.
Untuk menghidari hal seperti itu, manajer harus
mempunyai beberapa keterampilan, diantaranya:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan
organisasi.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain
(humanity skill)
Manajer harus mahir berkomunikasi atau memiliki
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya membuat program komputer,
memperbaiki mesin, akuntansi , dan lain-lain.
Dengan dibekali keterampilan diatas, seorang
manajer akan lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi pada perusahaan,
selain itu dia juga akan dapat segera membuat pemecahan dari masalah tersebut.
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai
suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasikan
subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mengidentifikasikan masalah,
manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis
bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah
manajer mengidentifikasikan berbagai solusi alternative, mengevaluasinya,
memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat suatu tindakan untuk
memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.
selain
itu yang dilakukan oleh manajer :
·
para manajer bekerja dengan dan melalui orang-orang
(manusia).
·
Para manajer bertindak sebagai saluran
komunikasi di dalam organisasi mereka.
·
Para manajer bertanggung jawab terhadap hasil
yang dicapai oleh organisasi mereka.
·
Para manajer mengimbangkan tujuan-tujuan yang
bersaingan satu sama lain, dan mereka menetapkan prioritas-prioritas.
·
Para menejer harus berfikir secara analitikal
dan konsepsional.
·
Para manajer merupakan ahli-ahli politik.
·
Para manajer merupakan diplomat.
·
Para manajer-manajer mengambil
keputusan-keputusan pelik.
Peranan
yang dimainkan oleh manajer pada umumnya antara lain:
1. Peranan
antar pribadi (interpersonal roles)
·
Pembuka simbolis (figure head)
Misal
: menerima dan menjamu menghadiri perkawinan karyawan, dan upacara-upacara
seremonial lainnya.
·
Pemimpin (leader)
Misal
: mengatur, mendidik, memimpin, memberikan motivasi, bimbingan, nasihat, dan
lain-lain kepada bawahan.
·
perantara (lialison)
Misal : berhubungan dengan pihak luar,
seperti klien, rekanan, pemerintah, partner,dan sebagainya
2.
Peranan informasional (informational
roles)
·
Monitoring aliran informasi (monitor)
Memantau
darimana informasi itu berasal dan kemana informasi itu diberikan.
·
Penentuan informasi (disseminator)
Menyebarkan
keputusan-keputusan baru kepada bawahan.
·
Perwakilan
(spoker person)
Sebagai
wakil organisasi seperti ikutan pertemuan atau seminar
3.
Peranan pembuatan keputusan (decisional
roles)
·
Wiraswasta (entrepreneurship)
Inisiatif
dan kreatif
·
Penangkal kesulitan (disturbance handler)
Penanggulangan
pemogokan, pembatalan kontrak, penampung keluhan, kekurangan bahan, dan
lain-lain.
·
Pengalokasian sumber daya (resources
allocator)
Kepada
siapa, kapan, untuk apa, bagaimana sumber daya dialokasikan.
·
Negosiator
(negotiator)
Perundingan
dengan serikat buruh, klien, dan pihak-pihak lain.
Peranan
kepala sekolah atau kepemimpinan pendidikan sebagai manager dan leader :
No.
|
Manager
(Chief executive officer)
|
Leader
(Leading professional)
|
Peranan internal
|
||
1.
|
Ahli
strategis menyatakan fokus dan tujuan strategis sekolah dan berperan sebagai
gen perubahan.
|
Mentor
(pendamping)
Mengembangkan
karyawan dan memberikan pendampingan secara profesional
|
2.
|
Alokator
dan koordinator mengalokasikan dan mengkoordinasikan fungsi-fungsi
organisasi.
|
Pendidik
(Educator)
Menampilkan
keterampilan teknik dan medidik secara professional.
|
3.
|
Penengah
sebagai juri (wasit).
|
Advisor
Menjadi
penasihat secara professional.
|
Peranan eksternal
|
||
1.
|
Executive
officer
Bertanggung
jawab ke dinas pendidikan
|
Duta
besar
Mewakili
sekolah dalam kegiatan ilmiah di luar sekolah.
|
2.
|
Diplomat
Menyampaikan
misi dan menjalin hubungan baik dengan stakeholders.
|
Juru
bicara
Mewakili
sekolah sebagai pembicara di luar sekolah
|
Disamping
itu dapat pula di katakana (sehubungan dengan fungsi-fungsi manajemen yang
telah kita kenal) bahwa seorang manajer: [1]
1.
Menyusun rencana-rencana
Manajer
menentukan arah tindakan-tindakan guna mencapai hasil dan sarana-sarana yang
digariskan. Hal itu mencangkup tindakan “peramalan” penetapaan sasaran-sasaran
dan mengembangkan prosedur-prosedur.
2.
Melaksanakan pengorganisasian
Manajer
menciptakan hubungan-hubungan otoritas dan tangung jawab yang di perlukan. hal
tersebut meliputi penggarisan syarat-syarat , memilih staf, memberikan delegasi
dan melaksanakan komunikasi.
3.
Memimpin
Seorang
manajer mengkombinasi upaya-upaya guna memastikan pencapaian sasaran-sasaran. hal
tersebut antara lain mencangkup :
·
pengambilan keputusan, melaksanakan briefing
kepada stafnya, mendengar dan
menyelesaikan aneka macam konflik yang muncul.
·
Manejer harus memotivasi : manajer membentuk
dan mempertahankan enthusiasm dan moral tinggi.
Hal
itu antara lain mencangkup aktifitas : pengobservasian, evaluasi, keterlibatan,
tindakan-tindakan dan komitmen-komitmen.
4.
Melaksanaan pengawasan
Manajer
harus berupaya untuk memastikan bahwa rencana-rencana yang ada, dan
sasaran-sasaran yang di gariskan, dicapai. Manajer harus mencari penyebab
kegagalan-kegagalan,guna memperbaikinya pada masa mendatang.
Hal
tersebut mencangkup : analisis hasil-hasil yang dicapai dibandingkan dengan
rencana-rencana yang ada, tindakan-tindakan, dan follow-up.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar